Nyobain Monsieur Spoon Margocity: Elegant, Enak, Nyaman

5.5K

---

1. Monsieur Spoon French Bakery-Cafe, dari Bali hingga Jakarta dan Lainnya

---

Sebelum saya menulis review beberapa menu yang saya coba di Monsieur Spoon French Bakery-cafe cabang Margocity Depok, terlebih dahulu, saya ingin membahas sedikit tentang background dari cafe tersebut.

Monsieur Spoon adalah French Bakery-Cafe yang didirikan pada tahun 2012 di Bali oleh dua orang Paris, Greg Guerguerian dan Rafi Papazian. Greg menjabat sebagai co-founder dan direktur Cafe, sedangkan Rafi menjabat sebagai co-founder dan executive chef.

Monsieur Spoon terkenal dengan menu croissant, kopi dan kue khas negara Perancis yang autentik, disajikan dengan kualitas tinggi, harga yang terjangkau dan telah disesuaikan dengan pasar Indonesia tanpa menghilangkan cita rasa asli dari negara asalnya.

Pada tahun 2019, PT CHAMP RESTO INDONESIA (CHAMP Group) mengambil alih Monsieur Spoon dengan rencana yang lebih besar. Sebelumnya, Monsieur Spoon telah memiliki beberapa gerai di Bali: Umalas, Canggu, Ubud, Seminyak, Petitenget, dan Pererenan. Menyadari pesatnya pertumbuhan kedai kopi dan kafe di kota-kota metropolitan Indonesia, PT CHAMP RESTO INDONESIA berencana untuk menghadirkan kelezatan Monsieur Spoon ke kota-kota besar di pulau Jawa.

Sekarang kamu sudah bisa lihat, mereka sudah mulai berekspansi dengan membuka cabang-cabang di Jakarta dan kota-kota sekitarnya, termasuk outlet yang mereka buka di Margocity Mall Depok sekitar bulan November 2022.

“Since 2012, Monsieur Spoon has been striving to find the best flour to make out finest breads, the Artisan Bucheron and the Baguette Tradition every night, ready for you to enjoy in the morning. Our wild yeast is an 8-year long secret, fermenting naturally somewhere in Bali. Started by two Parisian cousins in 2012.”

“Our breads and pastries respect traditional French know-how and are made using selected sourced ingredients. We also serve seasonal fresh juices and house-blend coffee, and customers can enjoy free-wifi throughout our cafes. Monsieur Spoon’s signature pastry is the French all-butter croissant a best-seller in Bali.”

From Monsieur Spoon Official Website

---

2. Monsieur Spoon Menu dan Harga

---

Menurut CHAMP Group Official Website, menu andalan Monsieur Spoon adalah croissant dan jenis Viennoiseries lainnya dengan bentuk yang berbeda-beda serta isian/topping bervariasi seperti keju, cokelat, daging iris, kacang almond, dan lain-lain. Selain itu, beragam jenis minuman pendamping, terutama kopi, merupakan kontributor besar bagi Monsieur Spoon, menu kopi sangatlah cocok dinikmati bersama pastries. Monsieur Spoon juga menyajikan menu all-day seperti sandwich, pasta, steak, hingga Croger (Croissant Burger) dengan beragam variasi isian yang nikmat khas negara Perancis. Dengan beragam variasi menu yang ada, Monsieur Spoon menyajikan seluruh makanan yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Menu Dine In Monsieur Spoon Préféré (Plaza Indonesia) PDF: Download

Menu Dine In Monsieur Spoon Jakarta (dan Sekitarnya) PDF: Download

Menu Dine In Monsieur Spoon Bali PDF: Download

---

Menu Monsieur Spoon Jakarta (dan Sekitarnya)

---

---

3. Cara Order di Monsieur Spoon Margocity

---

3.1 Takeaway

---

Untuk takeaway, kamu bisa langsung menuju pastry counter yang ada pembatas antrian bertuliskan “Takeaway Line”, tepat dibawah tulisan Monsieur Spoon (bisa dilihat pada foto di atas). Kamu bisa langsung pilih pastry apa yang kamu mau dan beritahu staff bahwa kamu mau takeaway. Setelah selesai packing, kamu bisa lanjut ke kasir pembayaran yang ada di sebelah pastry counter.

3.2 Dine-in

---

Jika kamu memutuskan untuk dine in tetapi sudah terlanjur ke area pastry counter, nanti kamu akan diarahkan untuk masuk ke area resto/cafe terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor meja.

Seperti yang saya lakukan waktu itu, awalnya saya ingin lihat-lihat dulu menu pastry yang tersedia, jika saya tertarik saya mau lanjut order dan dine-in. Saya kira, untuk order pastry saya bisa pilih dulu dari pastry counter, kemudian lanjut masuk area restaurant.

Ternyata kebalikannya, saya harus masuk ke area restaurant terlebih dahulu, dapet nomor meja, baru balik lagi ke pastry counter untuk milih menu pastry-nya.

Menurut saya kurang praktis ya karena mesti bolak-balik, apalagi kalo bawa barang belanjaan dan dine-in sendirian. Mau ditinggal di kursi takut ada yang ngambil, mau dibawa ke pastry counter juga agak ribet. Apalagi kalau sudah di area duduk, kalau mau ke pastry counter antara keluar lewat pintu utama cafe atau melipir lewat celah sempit di depan kasir. Kalau sambil bawa-bawa barang kan repot juga.

Jadi untuk dine-in, alurnya adalah sebagai berikut:

• Masuk ke area Monsieur Spoon restaurant, dapatkan nomor meja
• Scan barcode untuk melihat menu
• Untuk minuman dan main course bisa pesan di meja,
• Tetapi untuk pastry harus ke pastry counter untuk memilih pastry-nya. Setelah dipilih, pastry akan diantar oleh staff ke meja. Sebenarnya, kalau ujung-ujungnya si pastry diantar staff juga, kenapa ga sekalian dikasih menu pastry di meja, sehingga customers bisa langsung pilih tanpa bolak-balik ke pastry counter.
• Untuk pembayaran, staff akan mengarahkan kita ke kasir, antri bareng dengan yang beli takeaway. Sepertinya mereka tidak menerima pembayaran langsung di meja (atau mungkin belum).

---

4. Review Suasana Monsieur Spoon Margocity Depok

---

Jujur, saya belum pernah nyoba Monsieur Spoon di cabang lainnya, saya baru nyoba yang ada di Margocity. Ketika saya masuk restaurant, saya tidak mendengar adanya French greeting, saya kurang tahu apa memang mereka tidak melakukannya atau pas lagi di saya aja mereka lupa melakukannya. Kalau di cabang lain mereka memberikan French greeting itu bagus sih.

Menurut saya, mengingat ini French bakery cafe, dimana dari luar sudah keliahatan classy dan elegant, akan lebih baik ketika customers datang disapa dengan French greeting. Kalau mungkin takutnya customersnya ga paham, digabung aja dengan sapaan Indonesia. Contohnya, “Bonjour! Selamat Siang Ibu, ada yang bisa dibantu?”

Sayangnya pas saya datang, tidak ada greeting dan langsung ditanya, “untuk berapa orang ka?” Karena waktu itu saya dine-in sendirian, jadi saya jawab “satu aja ka”. Selanjutnya ada satu staff yang mengarahkan dan mengantarkan saya ke meja sesuai nomor yang diberikan.

Next …

Selanjutnya, mari kita mulai memasuki area Monsieur Spoon cafe. Foto di atas sebelah kiri adalah lorong dan pemandangan Monsieur Spoon Margocity Depok yang akan kamu lewati ketika memasuki area cafe dari dalam mall Margocity. Cantik bukan? Area luar di design seperti area outdoor dengan dekorasi tanaman. Padahal ya ga outdoor juga karena lokasinya masih di dalam mall.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Monsieur Spoon French Bakery Cafe Margocity ini, saya langsung terkesan dengan perpaduan warna dan suasananya yang cantik, elegan dan mewah. Ditambah karena masih baru banget cafe ini dibuka di Margocity, jadi masih benar-benar fresh. Saya suka!

Selanjutnya mata saya langsung tertuju pada dinding Monsieur Spoon cafe yang didekorasi dengan warna shades of cyan, dark greenish blue, gold, dan krem. Perpaduan warna tersebut menciptakan a classy and inviting atmosphere yang sangat cantik untuk dilihat saat menikmati makanan atau sekadar bersantai bersama teman.

Furniture di Monsieur Spoon French cafe ini juga dipilih dengan cermat untuk menyesuaikan warna dan design ruangan. Untuk mengimbangi warna dinding cafe yang cenderung dark greenish blue, kursi French bistro dan sofa didesign dengan warna dominan biru pastel yang terang dengan aksen gold yang menambah kesan elegant.

Kursi French bistro dan sofa yang nyaman ditata rapi di seluruh ruangan dan menciptakan suasana yang cozy. Setiap meja dihiasi dengan satu vas bunga berwarna pink yang memberikan sentuhan estetik dan freshness dalam ruangan.

Lantai cafe juga didesign dengan warna yang kontras dengan warna kursi dan dinding sehingga membantu menciptakan suasana cafe yang lebih fun, lively, dan even more inviting.

Lighting di dalam cafe juga didesign untuk menciptakan suasana yang cozy, elegant, dan mewah.

---

5. Review Menu Monsieur Spoon Margocity Depok

---

Berikut adalah beberapa menu yang saya pesan saat dine-in di Monsieur Spoon Margocity Depok:

Waktu itu pikiran dan badan saya lagi capek karena akhir-akhir ini banyak kerjaan, sering lembur, dan kurang tidur. Berhubung saya tidak suka kopi, saya menginginkan minuman yang bisa memberikan efek ‘cetarrr’ di mulut dan kepala 😂 😂 😂 Solusinya tak lain adalah minuman yang mengandung soda, banyak ice cube, sparkling, dan agak asam. Pilihan yang tepat jatuh kepada, mocktail.

Kemudian saya tanya ke staff, “Mas diantara mocktail ini yang mana yang recommended dan ada sparklingnya”

Staff, “Oh coba yang ini mba, ini ada sparklingnya juga (sambil nunjuk ke arah Spring Purple).”

Saya, “Oh gitu, yaudah saya order ini dulu mas, nanti yang lainnya menyusul ya. Terima kasih”

Tak berselang lama, mocktail spring purple-nya pun datang. Tak lupa saya foto dulu dari beberapa angle sebelum saya aduk. Foto adalah dokumentasi penting supaya saya bisa ceritakan di blog hehehe.

Warna mocktail Spring Purple dari Monsieur Spoon sungguh menarik, warna ungu pekat menghiasi bagian atas, bening agak ke putih dibagian tengah, dan pink agak kemerahan dibagian bawah. Kalau dipikir-pikir 3 lapis warna ini seperti bendera Perancis ya, bedanya ini ungu bukan biru 😂 🇫🇷.

Selain warnanya yang cantik, Ice cube yang cukup banyak dan berenang-renang di dalam gelas juga membuat minuman ini seperti memanggil-manggil. “Ayo seruput aku! cepat!”

Aku pun jadi goyah, sesi foto minuman saya percepat. Setelah selesai, saya pun mengaduk minuman ini. Warnanya berubah menjadi pink.

---

Menu mocktail kedua yang saya order di Monsieur Spoon Margocity adalah Sunset in Bali mocktail. Awalnya saya ingin mencoba mocktail Summer Paradise, tapi ternyata, menu ini belum tersedia di Monsieur Spoon Margocity Depok pada saat saya datang. Akhirnya saya putuskan untuk mencoba mocktail Sunset in Bali.

Jika dibayangkan tanpa melihat ingredientsnya, warna sunset identik dengan warna orange, kuning keemasan, merah, biru, dan hitam atau warna gelap. Tapi warna dominannya tetep orange. Seperti foto sunset di Pantai Seminyak Bali berikut yang saya ambil tanggal 18 September 2022.

Didominasi warna orange bukan? Jadi saya juga membayangkan mocktail Sunset in Bali akan memiliki warna dominan orange.

Kalau dilihat dari ingredientsnya, mocktail Sunset in Bali ini terbuat dari kombinasi Blue Lime Syrup yang memberikan warna biru di dasar atau bagian bawah minuman, ginger ale yang akan memberikan warna kuning keemasan, dan Berrybiscous tea yang akan memberikan warna deep red.

Namun ternyata, begitu mocktail Sunset in Bali dihidangkan dimeja, perpaduan warnanya terlihat agak berbeda. Kalau cek di ingredients warna paling atas harusnya deep red, cuma yang ini lebih ke warna batu bata (ya walau sebenarnya masih satu shades warna merah). Warna bagian tengah harusnya kuning keemasan, realitanya lebih ke warna putih. Warna paling bawah sudah sesuai yaitu biru.

Setelah diaduk, warna overall terlihat seperti biru muda. 🤔 Walau menurut saya ini kurang memberikan kesan sunset, saya masih tetap penasaran untuk mencicipinya.

Ternyata rasanya seger, enak, lebih manis, ada asemnya juga. Kalau dibandingin sama Spring Purple, menurut saya Spring Purple masih lebih segar, lebih sparkling, dan lebih nendang.

---

Sebenarnya waktu itu saya masih agak kenyang, tapi kayaknya kok butuh dessert ya, yap, there’s always room for dessert. So, lets go! Saya pun memutuskan untuk order menu pastry saja bukan main course. Staff mengarahkan saya untuk kembali ke pastry counter yang ada di depan.

Disana ada satu ibu dan 2 anaknya sedang beli. Saya menunggu sambil liat liat pilihan pastrynya. Untuk pilihan cake sepertinya tidak terlalu banyak, tapi untuk pastry yang texturenya seperti croissant ada banyak. Semua pilihannya terlihat enak-enak, namun mata saya langsung tertuju pada satu pastry yang ada lelehan cream warna hijau di atasnya, bentuknya seperti croissant roll tapi lebih solid dan thick, namanya cromboloni.

Cromboloni merupakan perpaduan antara croissant dan bomboloni yang menghasilkan sebuah pastry berbentuk bulat seperti roda dengan tekstur flaky, thick, dan memiliki isian melimpah di tengahnya yang akan terasa meleleh di mulut. Cromboloni Monsieur Spoon memiliki 3 varian yaitu Red Velvet Cromboloni, Pistachio Cromboloni, dan Chocolate Supreme Cromboloni.

Saya memilih pistachio cromboloni mengingat saya juga suka kacang pistachio. Jadi saya penasaran rasa pistachio cromboloni ini akan seperti apa.

Seperti yang terlihat dari foto di atas, menu Pistachio Cromboloni memiliki topping dan isian pistachio cream. Isian pistachio creamnya juga ga pelit, bisa dilihat di foto dibawah ini, pistachio creamnya banyak banget, meleleh setelah dipotong.

Harap maklum ya, hasil potongan saya agak messy 🤣

Tekstur dari Pistachio Cromboloni ini seperti croissant yaitu flaky, renyah, dan sangat mudah retak. Begitu pisau ditekan, seperti terdengar bunyi “kresss”. Jadi perlu hati-hati pas motong ya, alias pelan-pelan biar serpihannya ga mencar kemana-mana. Soalnya pastry plate-nya kecil dan sempit, ditambah ga ada placemat-nya.

Pistachio Cromboloni ini rasanya manis, ketika digabung dengan pistachio cream akan terasa meleleh di lidah. Terus kalau dilanjut dengan minum mocktail Spring Purple, beuuuh, dahlah cocok banget, perpaduannya benar-benar pas.

Karena si cromboloni rasa manisnya kuat, minuman sparkling, dingin, dan agak asam dari mocktail akan mengimbangi rasanya, buat saya itu cocok banget. Efek sparklingnya seperti mengguyur rasa manis yang tersisa di lidah. Jadi lidah berasa netral kembali dan siap menyambut potongan-potongan cromboloni selanjutnya.

Overall, menurut saya semua menu yang saya pesan rasanya enak-enak. Harganya juga affordable untuk standar cafe atau restoran ya. Total yang saya bayar waktu itu untuk 2 mocktail dan 1 pastry kurang lebih Rp 150.000,-.

Design cafe nya yang cantik dan estetik, makanannya yang juga enak-enak, pastinya saya akan datang lagi untuk mencoba menu lainnya.

Kira-kira menu apa yang perlu saya coba di kedatangan selanjutnya? 🤔