Jalan-jalan ke Nusa Penida menjadi pilihan tersendiri buat wisawatan yang sedang berwisata di Bali. Apalagi di Nusa Penida, wisawatan bisa mendapatkan foto-foto menakjubkan yang bisa di-posting di Instagram. Karena rutenya yang harus menyeberang laut, mungkin banyak yang penasaran seperti apa suasana penyeberangan dari Sanur, Bali ke Nusa Penida.
Berikut ini adalah foto-foto suasana penyeberangan dari Sanur, Bali ke Nusa Penida. Foto-foto ini diambil di hari Senin, 27 Juni 2022 WITA. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mempersiapkan segala situasi dan kondisi buat teman-teman yang mau berwisata ke Nusa Penida. Untuk keterangan dan penjelasan, ada di bawah foto.
1. Foto Suasana Chaotic di Area Ticketing Pelabuhan Sanur
Foto area ticketing Pelabuhan Sanur Bali ini, diambil pada pukul 7:26 WITA. Apa yang terbayang dipikiranmu ketika melihat foto tersebut? Ramai, penuh, panas, sumpek? Begitulah, suasananya sungguh chaotic, penuh dan crowded banget. Terlihat banyak sekali yang berjubel di area pembelian ticket fast boat penyeberangan Nusa Penida. Terdengar ada yang saut-menyaut bahkan tereak untuk membeli tiket. Tidak ada antrian apalagi pengaturan urutan panggilan dan sebagainya, dah tumplek blek jadi satu.
Waktu itu saya menggunakan paket tour untuk ke Nusa Penida. Saya kira, pihak tour sudah ready dengan tiket beserta kalung name tag untuk masuk ke kapal. Ternyata oh ternyata, pihak tour juga harus ikut berjubel, entah mereka baru membeli tiket atau hanya menukar kalung name tag. Otomatis, jadi menunggu lagi.
2. Foto Suasana Menunggu Naik Kapal di Pelabuhan Sanur
Foto ini diambil pada saat saya menunggu pihak tour membeli tiket dan menukar kalung name tag. Sangat crowded dan penuh. Apalagi waktu itu ada bayi mungil yang nangis kejer, mungkin karena panas, bising, dan suasananya yang ga nyaman untuk bayi.
Menurut saya, sebaiknya dipertimbangkan lagi kalau mau ajak balita untuk bepergian ke Nusa Penida. Saya liatnya kasihan, belum lagi nanti di atas fast boat takut bayinya pusing, mual, muntah atau masuk angin. Belum lagi, area wisata di Nusa Penida itu jalannya naik turun dan berkelok-kelok, makin pusing ntar di mobil. Area wisatanya juga banyak naik turun tangga menyusuri pinggiran tebing, buat saya sendiri aja deg-degan, apalagi yang bawa bayi.
Penanda lokasi fast boat nya juga menurut saya kurang jelas. Suasana sangat crowded dan bising, kalau ada pengumuman pun susah, ga kedengeran. Cukup terbantu dengan adanya pihak tour, karena mereka yang mengarahkan, kesana-sininya.
Untuk kapal bisa benar-benar berhenti dan parkir, waktunya juga ga sebentar. Fast boat yang akan saya naiki, udah mencoba parkir dan berhenti, terus ke tengah laut lagi untuk membenarkan posisi, terus nyoba parkir lagi dari nol.
3. Foto Suasana Menaiki Kapal Fast Boat di Pelabuhan Sanur

Akhirnya, sekitar pukul 8:15 penumpang mulai boarding naik kapal dan sekitar 8:30an kapal mulai jalan. Tidak ada dok atau pun dermaga untuk mempermudah penumpang naik kapal. Dengan kata lain, penumpang harus nyemplung ke air 😂
Waktu itu saya sudah ga sempat buat ngefoto suasana naik kapal fast boat. Karena harus nyemplung air, jadi barang barang sudah saya amankan di dalam tas agar tidak basah.
Suasana naik kapal fast boat di pelabuhan sanur kurang lebih seperti foto di atas. Nyemplung ke air, dan naik lewat pinggiran mesin kapal. Buat saya itu cukup menakutkan, apalagi ketika ombak datang dan kapal juga goyang atau terdorong, antara takut kepetok mesin, kecebur air dan basah kuyup, atau gagal naik dan jatuh ke air. Meskipun, kru kapal sudah ada yang membantu menarik dari atas dan mendorong dari bawah. Cuma kalau ombaknya besar ya tetep aja, kita bisa oleng. Dan kacaunya, penumpang pada berebut buat naik duluan, padahal udah dibikin barisan buat antri. 🤦🏻♀️
4. Foto Saat Kapal Fast Boat Sampai di Pelabuhan Banjar nyuh, Nusa Penida
Sekitar pukul 9:30, kapal sampai di pelabuhan Banjar nyuh, Nusa Penida. Pemandangan dari jendela saat kapal mendekat ke darat juga cantik, airnya masih bagus, biru dan cukup jernih.



5. Foto Pemandangan Pelabuhan Banjar nyuh, Nusa Penida

Foto di atas diambil pada pukul 9:40 WITA, menunjukan pemandangan pantai pelabuhan Banjar nyuh setelah turun dari kapal. Warna airnya memang masih bagus, cuma kondisi di pinggiran pantai sepertinya perlu ditata lebih rapi lagi. Oh ya, dan jangan lupa, untuk turun kapal, kita juga perlu nyebur lagi loh wkwkkwk, kurang lebih seperti foto di atas.
Warna air lautnya masih bagus kan? Ini tanpa efek-efek atau filter-filteran. Cuma pake kamera handphone. Kalau pantainya ditata lebih bersih dan rapi, sepertinya saya akan memilih untuk bermain di sekitar sini saja, ketimbang muter-muter ke spots di Nusa Penida lainnya. Karena ternyata, saya kurang cocok dengan wisata naik turun tangga. Keburu capek dan ngos-ngosan. 😂

Foto kapal-kapal di pantai pelabuhan Banjar nyuh, Nusa Penida. Pemandangannya cantik, air lautnya juga cantik.

Pemandangan tepi pantai Pelabuhan Banjar nyuh, Nusa penida dari lokasi turun kapal menuju tempat parkir mobil. Dari posisi turun kapal sampai ke area parkir lumayan jauh ternyata sekitar 300 meter. Foto diambil sekitar pukul 9:40 WITA saat perjalanan menuju parkiran. Akhirnya, pukul 9:50 mobil mulai jalan ke lokasi wisata pertama.
So, meskipun waktu penyeberangan fast boat hanya memakan waktu sekitar 45 menit-an, tapi printilannya itu yang bikin lama, bisa 2-3 jam. Nunggu kapal benar-benar berhenti dan parkir di pelabuhan sanur ini juga makan waktu. Naik turun kapal juga memakan waktu. Saya berangkat dari hotel jam 6:30 dan tour di Nusa Penida baru bisa dimulai pukul 9:50 WITA. Sedangkan kita harus kembali ke pelabuhan untuk pulang pukul 4 sore, cepet banget kan waktunya.
6. Foto Suasana Chaotic Saat Penumpang Menunggu untuk Naik ke Kapal Fast Boat

Nah tibalah saatnya kembali ke suasana chaotic saat naik kapal fast boat balik dari Nusa Penida. Foto di atas diambil sekitar pukul 16:06 WITA. Pihak tournya bilang, kapal terakhir itu sekitar jam 4:30 sore, karena dia pernah punya customers yang ngotot ke satu spot lagi dan akhirnya tiba di pelabuhan sekitar jam 5, ga bisa naik lagi dan harus menginap. Terlepas dari benar atau enggaknya, memang sebagian besar wisatawan kembali ke area pelabuhan sekitar jam 4 sore. Sepertinya, tour-tour lain juga mengantarkan wisawatan kembali ke pelabuhan jam-jam itu juga.

Kondisi di sore hari pelabuhan Banjar nyuh Nusa Penida, air laut sedang surut. Kapal tidak bisa menepi dan tetap berada ditengah-tengah. Penumpang akan diangkut dengan perahu kecil untuk diantarkan ke kapal fast boat ditengah laut. Masalahnya mulai muncul ketika, ga ada kepastian kapan penumpang akan naik kapal.
Ketika saya datang, sudah banyak calon penumpang yang berendam di air laut karena mengantri naik kapal. Jam 4 sore, masih panas banget, jadi seperti berendam dan dijemur. Entah apa yang menjadi pertimbangan pihak kapal fast boat, kenapa calon penumpang tidak segera diangkut dari pantai ke boat kecil dan dikumpulkan di kapal fast boat besar untuk menyeberang ke Bali.

Foto di atas diambil sebelum saya masuk ke air, karena saya pikir, yaudah biarin mereka naik duluan. Tapi lama-lama kalau saya ga turun ke air, kapan saya dapat gilirannya, makin panjang pasti. Akhirnya saya nyemplung juga. Setelah nyemplung saya ga berani foto-foto lagi karena takut hp saya tercebut ke laut, makin ga karuan ntar.
Suasana semakin kacau, ketika semakin terjadi penumpukan calon penumpang tapi tidak ada kepastian penjemputan. Entah karena saya lagi apes atau memang biasanya juga chaotic begini. Apalagi pihak tour juga pada langsung pergi begitu mengantar wisatawan, ga memastikan atau menunggu wisatawan naik kapal dulu baru pulang.
Hampir semua calon penumpang sudah berendam di air laut. Tidak ada pengumuman, tidak ada penjelasan, ga ada staff terdekat yang bisa ditanya, dah digantung gitu aja. Masalahnya, ketika masuk ke air, banyak yang lepas alas kaki karena males basah. Ternyata dasar air lautnya banyak potongan karang tajam. Belum lagi, ditengah-tengah dasar laut suka ada jangkar, kalau ga hati-hati bisa tersandung atau tergores dan luka.
Karena banyak yang awalnya lepas alas kaki, tapi ternyata sakit dan susah buat jalan, akhirnya pada dipakai lagi alas kakinya. Saran saya, saat ke Nusa Penida lebih baik pakai sepatu atau sandal yang proper, basah gapapa, yang penting bisa melindungi kaki. Buat jaga-jaga kalau mengalami situasi seperti ini.
Calon penumpang yang tadinya masih pada bisa sabar, sudah pada mulai emosi. Pada tereak-tereak minta penjelasan. Bisa dibayangkan, ketika akhirnya satu perahu kecil datang untuk menjemput, udah lah itu, suasananya seperti ribuan refugee berebut kapal untuk melarikan diri. Udah seperti scene film Titanic pas berebut lifeboat. Semua berebut naik, sampai over capacity dan krunya tereak “penuh penuh” dan nyuruh sebagian turun.
Belum lagi, perahu penjemput yang datang ga ada keterangan itu untuk kapal fast boat apa. Sedangkan kapal fast boat yang akan dinaiki namanya beda-beda.
Saya dan teman saya sudah takut duluan harus berebut begitu. Kita sudah pasrah saja, kalau bisa naik, ya kita naik. Kalau ga yaudah kita nginep aja besok pagi baru pulang.
Waktu itu saya pakai Semabu Hills Fast Boat untuk penyeberangan dari Sanur, Bali ke Nusa Penida. Sebaiknya hindari untuk beli tiket dari kapal ini, mereka kacau, tidak terorganisir dengan baik, yang lain juga bernasib sama, cuma ada yang lebih rapi dan terorganisir.
7. Foto Diambil dari Dalam Kapal Fast Boat Menunggu Keberangkatan ke Sanur, Bali

Akhirnya pukul 17:00 WITA, saya berhasil naik ke kapal fast boat. Saya sudah girang dalam hati, ‘yay akhirnya bisa pulang’. Eeeh tunggu dulu kisanak 😂, ternyata kapal harus nunggu penuh, bukan nunggu kapal yang saya naiki aja, tapi semua kapal Semabu Hills yang parkir.
Total ada 3-4 kapal Semabu Hills fast boat yang parkir di tengah laut, dan entah pengaturannya gimana, ga ada yang langsung jalan walau ada yang sudah penuh, tapi nunggu semua kapal penuh. Rasanya ingin mengumpat 💆🏻♀️, kenapa ga penuhi satu kapal, terus suruh jalan, penuhi kapal kedua, terus jalan. Kan enak, ga harus nunggu lama sampai semuanya penuh. Kesel banget kalo inget.
Ditambah lagi ada insiden, seorang penumpang menendang tempat duduk plastik dari belakang kapal sampe pindah ke paling depan, karena saking keselnya sama ketidak jelasan si kapal fast boat ini.
Sekelompok bule di belakang saya, usia bapak-bapak dan ibu-ibu, lanjut berdiskusi bagaimana harusnya pihak kapal fast boat bisa mengatur kondisi ini lebih baik lagi.
Saya yang udah kehabisan permen, baju setengah basah, rasanya udah ga karuan. Ditambah, bocil-bocil pada mulai muntah, saya jadi deg-degan takut ketriger.
Setelah satu jam nunggu semua kapal penuh, akhirnya kapal saya jalan pukul 18:00 WITA. Jadi, total saya nunggu 2 jam dari jam 4 ke jam 6. Luar biasa sekali! Mending kalau area tunggunya enak gitu ya kaya bandara, lha ini terombang ambing berendam di air pantai. Teman saya kakinya, tersengat ubur-ubur, ruam merah seminggu ga ilang, akhirnya konsul dokter.
Pemandangan dari jendela saat menunggu kapal penuh, terlihat penumpang diangkut dari pantai naik perahu buat seterusnya dipindah ke kapal fast boat.
8. Foto Sunset Saat Kapal Sudah Berangkat dari Pelabuhan Banjar nyuh, Nusa Penida
Akhirnya pukul 18:00 WITA, kapal fast boat mulai jalan. Segi positifnya, saya bisa menikmati indahnya sunset dari jendela kapal setelah 2 jam menunggu. Inilah beberapa foto sunset saat kapal mulai menyeberang dari Nusa Penida ke Sanur Bali yang saya ambil dengan kamera hp dari jendela kapal.


Akhirnya sekita pukul 19:00 WITA saya sampai di pelabuhan Sanur, Bali dan suasana di area tiketing sudah sepi. Wisata ke Nusa Penida memang pemandangannya cantik-cantik, apalagi buat pencari Instagramable spot pasti cocok. Sayangnya, kalau buat saya kurang, saya kurang cocok dengan medannya yang harus naik turun tangga, mana tangganya panjang bener menyusuri tebing dan ga ada safety tool sama sekali.
Buat kamu yang pernah ke Nusa Penida, gimana pendapatnya? 😁